Assalamualaikum Wr Wb.
Pada kajian islam kali ini, kita akan membahas " Niat Seorang Santri Di Waktu Belajar ".
Dalam pembahasan ini, kami akan menjelaskan dulu Hukumnya berniat pada waktu belajar. Jadi, Hukum berniat pada waktu belajar itu Wajib. Sebab Niat itu sebagai pokok dari segala hal. Seperti hadist di bawah ini yang menjelaskan betapa pentingnya berniat pada waktu belajar :
ثم لابد له من النية فى زمان تعلم العلم، إذ النية هى الأصل فى جميع الأفعال لقوله عليه السلام: إنما الأعمال بالنيات. حديث صحيح
" Wajib berniat pada waktu belajar, Sebab niat itu menjadi pokok dari segala hal. Seperti sabda Nabi Muhammad SAW : " Sesungguhnya semua amal-amal perbuatan itu tergantung niat nya ". Hadist shahih.
# Adapun poin-poin yang perhatikan yaitu :
- Niatan Baik Dan Buruk
Di waktu belajar hendaknya kita berniat untuk mencari Ridho Allah SWT, Karena Kebahagian akhirat, memerangi kebodohan sendiri dan segenap kaum bodoh, mengembangkan agama dan melanggengkan islam sebab kelanggengan islam itu harus diwujudkan dengan ilmu dan juga ketentuan dari Allah SWT.
Kita menjelaskan dan menerangkan ilmu tapi tidak mempuyai ilmu (sembarangan) maka nanti nya akan mendapatkan dosa.
Syaikhul imam Ajall Burhanuddin Shahibul Hidayah menyanyikan syair gubahan sebagian ulama :
* Hancur lebur, orang alim tak teratur
Lebih lebur, bila si jahil ibadah ngawur.
* Keduanya menjadi fitnah,menimpa ganas di dunia.
- Kelezatan Dan Hikmah Ilmu
Siapa saja telah merasakan kelezatan rasa ilmu dan amal, maka semakin kecillah kegemarannya akan harta benda dunia. Syaikhul Imamil Ajall Ustadz Qawamuddin Hammad bin Ibrahim bin ismail Ash-Shoffar Al-Anshoriy membacakan kami syair imla’ abu hanifah :
* Siapa saja gerangan, menuntut ilmu untuk hari kemudian untuklah dapat keutamaan, anugrah Allah penunjuk jalan
* Aduh, saja merugi, penuntut ilmu suci
Hanya buat sesuap nasi, dari hamba ilahi.
- Pantangan Ahli Ilmu
Orang berilmu itu hendaklah jangan membuat dirinya sendiri menjadi hina lantaran tamak terhadap sesuatu yang tidak semestinya, jangan sampai terjerumus ke dalam lembah kehinaan ilmu dan ahli ilmu. Ia supaya berbuat tawadu’ (sikap tengah-tengah antara sombong dan kecil hati), berbuat iffah, yang keterangan lebih jauhya bisa kita dapati dalam kitab akhlaq.
Kepada sahanat-sahabatnya, abu Hanifah berkata : ”besarkanlah putaran serban kalian, dan perlebarlah lobang lengan baju kalian”. ucapan ini dikemukakan agar supaya ilmu dan ahli ilmu tidak terpandang remeh.
Demikian kajian islami dari kami semoga bermanfaat untuk kita semua, Aminnn.
Wassalamualaikum Wr Wb.
Komentar
Posting Komentar